Rabu, 26 Desember 2012

TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA


TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA
Pasien             : Rico
IbuPasien       : Ny. Rossa
Perawat         : Tegar
Seorang pasien yang bernama Rico 17 tahun, mengalami gangguan pernapasan (batuk-batuk)dikarenakan kebiasaan yang terlalu sering merokok.Suatu hari Ny. Rossa (ibu Rico) mengajaknya ke puskesmas pembantu di Desa Sehat Selalu iuntuk periksa karena Rico selalu batuk-batuk.
Ny. Rossa         : “selamat pagi mbak?”
Perawat           : “selamat pagi ibu, mas”. “Ada yang dapat saya bantu?”
Ny. Rossa         : “iya mbak, ini lho anak saya selalu batuk-batuk terus akhir-akhir ini?”
Perawat           : “ow begitu, dengan ibu siapa dan tinggal dimana?”
Ny. Rossa         : “nama sayaRossa mbak, ini anak saya Rico”. “Saya tinggal di Ds. Suka Sehat No.166 mbak”.
Perawat           : “dengan ibu Rossa dan mas Rico?”
Ny. Rossa         : “iya mbak”.
Perawat           : “dengan mas Rico?”
Rico                 : “iya mbak, nama saya Rico”. “Udah yuk ma pulang aja Rico gak kenapa-kenapa!”
Ny. Rossa         : “Rico, kamu itu batuk-batuk terus dari kemarin, periksa dulu kalau sudah selesai baru pulang”.
Rico                 : “ah, mama gak asyik ah!”
Perawat           : (tersenyum)“mas Rico, boleh saya bertanya apa yang mas rasakan?”
Rico                 : “oke deh mbak”.
Perawat           : “mas Rico kapan mulai batuk-batuknya?”
Rico                 : “5 hari yang lalu mbak”.
Perawat           : “sebelumnya sudah sering batuk-batuk mas?”
Rico                 : “gak begitu sering mbak, kalau lagi flu aja batuknya”.
Perawat           : “ow begitu, mas Rico umurnya berapa?”.“Masih sekolah atau sudah kuliah mas?”
Rico                 : “17 tahun mbak, saya masih sekolah SMA sekarang, kelas 3”.
Perawat           :“mas Rico kelas 3 SMA, oya mas Rico merokok atau tidak?”
Rico                 : “iya mbak, saya merokok”.
Perawat           : “kalau merokok sehari habis berapa batang mas?”.“Kapan mas Rico mulai merokok?”
Rico                 : “sehari sich gak tentu mbak, kadang 3 sampai 4 batang, saya mulai ngerokok itu dari kelas 2 SMA”.
Perawat           : “dulu sebelum merokok mas Rico sering tidak batuk-batuk seperti sekarang?”
Rico                 : “sebelum ngerokok batuknya gak kayak sekarang mbak, sekarangkan kalau batuk sakit, serik gitu”.
Ny. Rossa         : “tuhkan Rico,udah mama bilangin gak usah ngerokok-ngerokok, masih aja ngerokok”. “Susah banget mbak, Rico ini kalau dibilangin”.
Perawat           : (diam dan tersenyum)
Rico                 : “yaelah ma, jaman sekarang seumuran Rico gak ngerokok itu cupu ma”. “Malu ah Rico sama temen-temen”.“Rico pasti di ejekinlah kalau gak ngerokok”.
Ny. Rossa         : “tuh kan mbak, kayak gini kalau dibilangin sama mamanya”. “Ngelawan terus!”
Rico                 : “anak muda kali ma, yang gak mbak anak muda sekarang gak gaul kalau gak ngerokok?”
Perawat           : (tersenyum). “Mas Rico tahu apa tidak bahayanyamerokok?”
Rico                 : “tahu dong mbak, kalau ngerokok itu bisa buat otak refres mbak”.
Perawat           : (tersenyum). “Mas Rico, maksud saya bahaya dari merokok?”
Rico                 : “ow, hahaha bisa buat impoten katanya mbak”.
Perawat           : “iya mas, itu salah satu dampaknya”. Kalau mas beli rokok di bungkusan yaitukan ada tulisan kalau “merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan”. “Mas Rico tahu tidak?”
Rico                 : “ow iya mbak, saya tahu ada tulisannya kayak gitu”. “Tapi itukan cuma tulisan aja mbak, buktinya masih banyak banget orang yang beli rokok”.
Perawat           : “iya mas Rico, tetapi rokok membahyakan bagi tubuh”.
Ny. Rossa         : “dengerin tuh Rico,suster bilang apa”.
Rico                 : “iya ma, tapi kalau cuma sebatang aja gak apa-apakan mbak?” (sambil merayu).
Perawat           : “alangkah lebih baiknya kalau mas Rico tidak merokok, tapi kalau sedikit-sedikit saja lalu lama-lama tidak merokok lagi itu bagus mas”.
Rico                 : “oke dech mbak, saya coba dulu ya sehari satu batang”.
Perawat           : “iya mas Rico, oya mas Rico kalau batuk dadanya terasa nyeri atau tidak?”
Rico                 : “kadang-kadang sich mbak terasa nyeri di dada saya”.
Perawat           : “kalau saya berikan nomor 1 samapi 10 dari tidak nyeri sampai nyeri sekali mas Rico pilih yang mana?”
Rico                 : “nomor 3 mbak”.
Perawat           : “kalau batuk disertai nyeri biasanya berlangsung saat mas beraktivitas atau saat istirahat mas?”
Rico                 : “biasanya itu waktu saya setelah jam olah raga mbak, batuk-batuk sama nyeri rasanya”.
Perawat           : “ow begitu, mas Rico sekarang saya ukur dulu ya denyut nadi dan tekanan darahnya?”
Rico                 : “iya mbak”.
Perawat           : “silakan berbaring disini mas?” (menunjukkan tempat tidur kepada pasien).
Rico                 : “ow ok mbak”.
Perawat mengukur denyut nadi dan tekanan darah pasien (Rico). Pengukuran pernapasan juga dilakukan oleh perawat tanpa memberitahukan ke pada pasien, hal ini dilakukan agar pasien tidak membuat-buat pernapasannya atau tidak cemas saat pengukuran. Setelah pengukuran dilakukan diperoleh hasilnya sebagaiberikut:
·         Denyut nadi      : 72 x/menit
·         Pernapasan     : 24 x/menit
·         Tekanan darah : 120/90 mmHg
Perawat           : “mas Rico sudah selesai”.
Rico                 : “oh sudah selesai ya mbak, saya kira masih diperiksa lagi”.
Ny. Rossa         : “sudah ya mbak?”
Perawat           : “iya ibu, sudah”. “Mas Rico ini obatnya diminum 3 kali sehari, dihabiskanya mas obatnya?”
Rico                 : ”iya mbak, oke dilaksanakan”.
Ny. Rossa         : “awas ya Rico kalau gak mau diminum?”
Rico                 : “diminum mama”.
Perawat           : “ibu, mas Rico kalau obatnya sudah habis tapi belum ada perubahan atau masih sering batuk-batuk, nanti akan dimintakan rujukan ke Rumah sakit”.
Rico                 : “iya mbak”.
Ny. Rossa         : ”iya mbak, terima kasih”.
Rico                 : “oya mbak, terima kasih ya…”
Perawat           : “iya ibu, mas Rico sama-sama”.
Ny. Rossa dan Rico pulang meninggalkan Puskesmas menuju ke rumahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar