METODE TIM
Pengertian
Metode tim merupakan
metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992).
Gambaran
Metode tim didasarkan pada
keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan
dan memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan
rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan
keperawatab meningkat. Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut:
1.
Ketua Tim, sebagai perawat profesional harus
mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus dapat membuat
keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi asuhan
keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim,
yakni apakah berorientasi pada tugas atau pada klien. Tanggung jawab ketua tim
adalah:
a.
Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana
asuhan keperawatan.
b.
Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan
dengan tindakan medis
c.
Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh
setiap anggota kelompok dan memberikan bimbingan melalui konferensi
d.
Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan
hasil yang dicapai serta mendokumentasikannya.
2.
Komunikasi yang efektifpenting agar
kontinuitas rencana asuhan keperawatan terjamin. Komunikasi yang terbukka dapat
dilakukan melalui berbagai cara, terutama melalui rencana asuhan keperawatan
tertulis yang merupakan pedoman pelaksanaan asuhan, supervisi, dan evaluasi.
3.
Anggota tim harus menghargai kepemimpinan
ketua tim. Ketua tim membantu anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas
sesuai dengan kemampuan mereka.
4.
Peran kepala ruangan penting dalam metode tim,
metode tim akan berhasil baik, apabila didukung oleh kepala ruangan. Untuk itu,
kepala ruangan diharapkan telah:
a.
Menetapkan standar kinerja yang diharapkan
dari staf
b.
Membantu staf menetapkan sasaran dari
unit/ruangan
c.
Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk pengembangankepemimpinan
d.
Mengorentasikan tenaga yang baru tentang
fungsi metode tim keperaawatan
e.
Menjadi narasumber bagi ketua tim
f.
Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan
melalui riset keperawatan
g.
Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.
Kelebihan:
a. Memfasilitasi
pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik.
b.
Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c.
Konflik atau perbedaan pendapat antar staf
daapt ditekan melalui rapat tim, cara
ini efektif untuk belajar.
ini efektif untuk belajar.
d.
Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
e.
Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim
yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.
f.
Peningkatan kerjasama dan komunikasi di antara
anggota tim menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf
secara keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai
kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang diberika.
g.
Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang
dapat dipertanggung jawabkan
h.
Metode ini memotivasi perawat untuk selalu
bersama klien selama bertugas
i.
Memberikan kepuasan
pada pasien & perawat
j.
Produktif karena kerjasama, komunikasi dan
moral
Kekurangan:
a. Ketua tim
menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan supervisi anggota tim dan harus
mempunyai keterampilan yang tinggi baik perawat pemimpin maupun perawat klinik
b.
Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi
keperawatan bila konsepnya tidak diimplementasikan dengan total.
c.
Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada
situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat
mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambat.
d.
Perawat yang belum terampil dan belum
berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu
atau ketua tim.
e.
Akontabilitas dalam tim kabur.
f.
Tidak efektif bila pengaturan tidak baik
g.
Membutuhkan banyak
kerjasama dan komunikasi
h.
Membingungkan bila komposisi tim sering dirubah.
METODE MODULAR
Pengertian:
Yaitu pengorganisasian
pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non
profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit
sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Untuk metode ini
diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan
kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 orang klien (Magargal, 1987). Hal ini tentu saja dengan suatu persyaratan
peralatan yang di butuhkan dalam perawatan cukup memadai.
Gambaran:
Metode ini adalah
suatu variasi dan metode keperawatan primer. Metode keperawatan modular
memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan tim maupun metode keperawatan
primer (Gillies, 1994). Sekalipun dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga perawat, tanggung jawab
paling besar tetap ada pada perawat professional. Perawat professional memiliki
kewajiban untuk memimbing dan melatih non professional. Apabila perawat
professional sebagai ketua tim dalam keperawatan modular ini tidak masuk, tugas
dan tanggung jawab dapat digantikan oleh perawat professional lainnya yang
berperan sebagai ketua tim. Metode ini sama dengan metode keperawatan tim karena baik perawat
professional maupun non professional bekerja sama dalam memberikan asuhan
keperawatan dibawah kepemimpinan seorang perawat professional. Disamping ini,
dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer karena dua atau
tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien sejak masuk
dalam perawatan hingga pulang, bahkan sampai dengan waktu follow up care. Peran perawat kepala ruangan (nurse
unit manager) diarahkan dalam hal membuat jadwal dinas dengan
mempertimbangkan kecocokan anggota dalam bekerja sama, dan berperan sebagai
fasilitator, pembimbing secara motivator
Kelebihan:
a.
Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang
komprehensif dan holistik dengan pertanggungjawaban yang jelas.
b.
Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c.
Konflik atau perbedaan pendapat antar staf
daapt ditekan melalui rapat tim, cara
ini efektif untuk belajar.
ini efektif untuk belajar.
d.
Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan
interpersonal
e.
Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim
yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.
f.
Produktif karena kerjasama, komunikasi dan
moral
g.
Model praktek keperawatan profesional dapat
dilakukan atau diterapkan.
h.
Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
i.
Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga
yang menerima asuhan keperawatan
j.
Lebih mencerminkan
otonomi
k.
Menurunkan dana
perawatan
Kelemahan:
a.
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien
banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
b.
Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian
selama perawat penanggung jawab klien bertugas
c.
Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
d.
Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode
lain karena lebih banyak menggunakan perawat profesional.
e.
Perawat harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi
kesehatan/kedokteran
f.
Perawat anggota dapat merasa kehilangan
kewenangan
g.
Masalah komunikasi
METODE ALOKASI PASIEN
Pengertian:
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan
keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat
bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam
pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien.
Kelebihan:
a.
Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan
klien.
b.
Memberikan kesempatan untuk melakukan
keperawatan yang komprehensif.
c.
Memotivasi perawat untuk selalu bersama kien
selama bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawat.
d.
Mendukung penerapan proses keperawatan.
e.
Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat
dicapai.
Kekurangan:
a.
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien
banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
sederhana terlewatkan.
b.
Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian
selama perawat penanggung
jawab klien bertugas.
jawab klien bertugas.
TEGAR GALIE
PREHATINI
KEPERAWATAN
PROFESIONAL
METODE ASUHAN
KEPERAWATAN
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar