Selasa, 25 Desember 2012

DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI


PORTOFOLIO
DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI










Oleh:
TEGAR GALIE PREHATINI



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN SUBARAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN TUBAN
Jl. Dr. wahidin Sudiro Husodo No. 2 Tuban
2011/2012
Istilah bakteri berasal ari kata “bakterion” dari Bahasa Yunani yang berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak di pakai untuk tiap mikroba yang bersel satu. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat hidup di tempat yang tersebar di seluruh dunia. Bakteri adalah mikroorganisme unicelluler prokaryotik yang umumnya tidak berklorofil meskipun mempunyai dinding sel, organisme ini bersifat kosmopolitan paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat yaitu di makanan, di udara, air tanah, magma, batuan maupun tubuh mahkluk hidup.
Dilihat dari peranannya Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Menguntungkan karena membantu dalam proses pembuatan makanan dalam berbagai fermentasi, juga pembuatan obat obatan, pembusukan sampah, dll. Merugikan karena dapat menyebabkan penyakit karena patogen. Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa pendekatan hafalan dari bakteri
Ketahui ciri bakteri itu secara Performance , sifat kehidupannya dan peranannya
a.       Harus diketahui struktur performancenya bakteri baik morfologi maupun anatominya
b.      Harus tahu bentuk dan koloninya
c.       Cara bergeraknya , dan tipe jenis flagela yang ada di tubuhnya
d.      Cara mendapatkan makana
e.       Cara respirasinya
f.       Cara reproduksi
g.      Dan peranannya bagi kehidupan baik sisi negatif maupun positifnya

Morfologi bakteri diamati dengan menggunakan mikroskop. Untuk mengukur sel bakteri digunakan ukuran khusus yang disebut micrometer (1 mikron = 0,001 milimeter). Ukuran bakteri yang biasa diamati di laboratorium berukuran antara 0,15 sampai 1,5 µ lebar dan 1-5 µ panjang.
Bentuk dasar sel bakteri meliputi coccus (bulat), bacillus (batang), bentuk bengkok atau spiral (vibrio atau spirillium). Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri secara sederhana, setelah pembelahan sebagian bakteri berkumpul namun ada juga yang memisahkan diri dan membentuk rantai atau dua-dua.Berdasarkan hal itu maka dikenal adanya susunan/formasi bakteri yang berbeda-beda. Perbedaan susunan tersebut dapat dijadikan salah satu alat identifikasi genus atau spesies.


Susunan bakteri yang umum ditemui adalah
a.       diplokokus (kokus berpasangan),
b.      streptokokus (formasi rantai),
c.       stafilococus (formasi bergelombol seperti buah anggur),
d.      tetrade (formasi kelompok berjumlah 4),
e.       Sarcina (formasi berkelompok berjumlah 8 menyerupai kubus).

Selain susunan bakteri, secara individu bakteri memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya bentuk bakteri batang umumnya memiliki struktur tambahan yang disebut Flagela yang tidak dimiliki oleh bakteri bentuk kokus. Flagela terlihat seperti benang yang seluruhnya tersusun dari protein, berfungsi dalam pergerakan. Jenis bakteri tertentu mampu membentuk spora (endospora) untuk mengatasi perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bakteri, dalam lingkungan yang menguntungkan spora bergerminasi kembali menjadi sel vegetatif. Spora bersifat tahan panas dan bahan kimia. Keberadaan spora ini dapat diamati melalui pewarnaan spora.

Bakteriologi merupakan ilmu tentang bakteri, meliputi morfologi bakteri, klasifikasi bakteri, fisiologi bakteri. Khusus untuk bakteriologi klinis ruang lingkupnya hanya sekitar cara identifikasi bakteri terutama bakteri penyebab penyakit pada manusia, selain itu aplikasi bakteriologi klinik kini semakin luas meliputi bakteriologi air (pemeriksaan kualitas air) , bakterologi udara (pemeriksaan kualitas udara), bakteriologi makanan & minuman (pemeriksaan kualitas makanan dan minuman).

Identifikasi mikroba merupakan salah satu tugas yang lazim dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Diagnostik laboratorium untuk suatu penyakit yang disebabkan bakteri harus dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.

Mikroba memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga memerlukan alat pembesar yang disebut mikroskop dalam mengamatinya.Identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi (bentuk, susunan, ukuran), karakteristik koloni (bau, warna koloni, sifat koloni terhadap media pertumbuhan, elevasi, bentuk pinggiran koloni) dan sifat biokimia (kemampuan bakteri yang berhubungan dengan fisiologinya), uji serologi.Kegiatan identifikasi dilakukan setelah kegiatan isolasi bakteri selesai, sehingga tehnik dalam melakukan isolasi perlu dikuasai oleh seorang petugas laboratorium klinik.

Mikroorganisme yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila biakan yang akan diidentifikasi ini tercemar, perlu dilakukan pemurnian. Biasanya pemurnian dilakukan dengan cara menggores suspensi mikroba yang akan diisolasi pada lempengan agar sebagai media pertumbuhannya. Setelah diperoleh koloni terpisah, dibuat pewarnaan gram dari beberapa koloni untuk melihat kemurnian biakan.setelah diperoleh biakan murni, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan serangkaian uji biokimia untuk memperoleh ciri biokimia dari bakteri uji. Setiap uji yang dilakukan harus menggunakan control untuk mengetahui apakah media serta reagens yang digunakan memenuhi persyaratan. Selain itu kontrol digunakan juga untuk melihat bahwa teknik yang digunakan benar dan tepat.Untuk mengetahui bahwa media yang digunakan bekerja dengan baik, dapat digunakan biakan mikroba yang memberikan hasil positif dan negatif. Uji yang digunakan dalam identifikasi bakteri tidaklah sama untuk setiap kelompok.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu hal penting dalam identifikasi bakteri adalah mengenal morfologi bakteri tersebut, teknik membuat sediaan untuk pemeriksaan mikroskopis serta mengetahui prinsip dasar beberapa teknik pewarnaan.











STRUKTUR TUBUH BAKTERI

Bakteri bersel tunggal,meskpiun dapat berpasang-pasangan dan tiap sel hihup sendiri-sendiri. Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding tegas, akan tetapi inti sel tidak jelas Nampak.
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.      Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2.      Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar sel bakteri
1.      Dinding sel
Tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel. Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif.
Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif. Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negatif.
Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.
Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan. Semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin
2.      Dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan.
3.      Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal.  Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu. Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan, Diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna merah.
Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga berfungsi untuk melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.

4.      Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein Lipoprotein.
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/images/hal4b.jpgJadi membran selnya sama seperti halnya membran sel organisme yang lain.
sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.


http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/membran-sel-bakteri-2.gif
 






5.      Lembar fotosintetik
Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah sitoplasma. Membran yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik (tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
6.      Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel, merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik. Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.
7.      DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/dna-bakteri-2.jpg
8.      Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.

9.      Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.sebagai tempat sintesis protein. Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting bagi bakteri.
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/ribosom-bakteri.jpg

10.  Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/images/hal5.jpg
11.  Mesosom terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai pengganti mitochondria. Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut mesosom.
Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/mesosom.jpg

12.  Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Kapsul atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkat kan kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya virulensi.

13.  http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/images/hal7.jpgFlagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.




14.  Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fungsi pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama perkawinann dan untuk membantu melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.

15.  Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_255/images/hal8.jpg
16.  Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

17.  Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

18.  http://alpasix.files.wordpress.com/2011/03/endospora.jpg?w=300&h=134Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.



CIRI-CIRI BAKTERI

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
a.       Organisme multiselluler
b.      Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
c.       Umumnya tidak memiliki klorofil
d.      Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
e.       Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f.       Hidup bebas atau parasit.
g.      Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
h.      Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan


BENTUK BAKTERI

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
http://alpasix.files.wordpress.com/2011/03/gbr1.png?w=640
Berbagai macam bentuk bakteri :
1.      Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat
http://alpasix.files.wordpress.com/2011/03/bentuk-bakteri-kokus.jpg?w=300&h=231
Bentuk Bakteri kokus
a.       Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
b.      Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Misalnya Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
c.       Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.      Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e.       Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Misalnya Streptococcus pyrogenes, penyebab demam jengkering dan sakit tenggorokan, dan Streptococcus thermophilus, untuk membuat yoghurt.
f.       Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur

2.      Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang
http://alpasix.files.wordpress.com/2011/03/bentuk-bakteri-basil.jpg?w=300&h=230
Bentuk bakteri Basil:
a.       Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
Misalnya Salmonella thypi, E. coli, dan Lactobacillius.
b.      Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c.       Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Misalnya Azotobacter dan Bacillus anthracis.

3.      Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral
http://alpasix.files.wordpress.com/2011/03/bentuk-bakteri-spiral.jpg?w=300&h=229

Bentuk Bakteri Spiral:
a.       Spiral yaitu bentuk sel bergelombang. Misalnya Spirillum.
b.      Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
c.       Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Misalnya Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.
                                               

UKURAN BAKTERI
            Ukuran rata-rata bakteri berdiameter 1,25µm.
a.       Bentuk basil    : lebar 0,3-1µ, panjang 1,5-4, kadang-kadang sampai 8µ.
b.      Bentuk coccus : ukuran tengahnya rata-rata 1µ.
c.       Bentuk spiral   : lebar 0,5µ-1µ, panjang 2-5, kadang-kadang sampai 10µ.
d.      Bentuk vibrio  : lebar 0,5µ panjang sampai 3µ.
e.       Bentuk spirochete: lebar 0,2-0,7µ, panjang 5-10µ.


SUSUNAN KIMIA BAKTERI
            Susunan kimia bakteri terdiri dari:
a.       85% air
b.      Zat hidrat arang
c.       Protein
d.      Lemak
e.       Garam-garaman: Na, K, Ca, Mg, Fe, Zn, P, dan sebagainya
f.       Enzim atau fermen
g.      Vitamin.


ALAT GERAK BAKTERI
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/PERITRIK.jpg 
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.


Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/amphitrik-lopotrik.jpg
a.       Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b.      Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c.       Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d.      Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

Untuk penghafalan : MiLiAmPer ( Mono-Lopo-Ampi-Peri)
REPRODUKSI BAKTERI
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/biner_bakteri.jpg
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a.       Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b.      Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
c.       Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.





Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/TRANSDUKSI.jpg
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/TRANSDUKSI2.jpg
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Contohnya bakteri saprofit dan bakteri parasit. Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral. Di dalam lingkungan bekteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan. Jika Anda memperhatikan lingkungan tempat pembuangan sampah, sering terlihat adanya makanan yang membusuk. Itu disebabkan oleh bakteri pembusuk. Sedangkan dalam usus manusia terdapat juga bakteri yang hidup secara saprofit (menguraikan serat-serat pada makanan) dan menguntungkan adalah bakteri Escherichia coli. Apakah yang akan terjadi pada pencernaan kita seandainya bakteri ini tidak ada? Tentu saja kita akan sulit untuk membuang air besar.
http://blog.uad.ac.id/yulfahmi/files/2011/12/ecoly.jpg
gambar Eschericia coli.

a.       Bakteri Autotrof
bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
b.      Bakteri Fotoautotrof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
c.       Bakteri kemoautotrof.
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter








PERBEDAAN SEL EUKARIOT DAN PROKARIOT

SEL PROKARIOT
a.       Sel prokariot adalah sel tanpa membrane inti, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
b.      Sel prokariotik berukuran 1-10µm.
c.       Memiliki materi genetic berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti.
d.      DNA prokariotik berbentuk sirkuler atau disebu tnukleoid. Di luar nukleoid terdapat juga DNA sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid.
e.       Sebagian besar memiliki dinding sel.
f.       Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma
Contoh : Cyano bacteria dan sel bakteri

SEL EUKARIOT
a.       Sel eukariot adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
b.      Sel eukariotik berukuran 10-100µm
c.       Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane inti
d.      Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
e.       Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik
f.       Contoh :sel hewan dan sel tumbuhan



Gambar. Perbandingan ukuran sel eukariot-prokariot [http://fajerpc.magnet.fsu.edu]Struktur sel eukariot berbeda dengan prokariot. Ukuran sel eukariot lebih besar dan memiliki struktur yang lebih kompleks dari pada prokariot. Sel prokariot dan eukariot memiliki perbedaan utama yaitu keberadaan membrane inti sel. Inti sel pada prokariot tidak diselubungi oleh membrane inti, inti sel nya terkumpul di tengah sel. Berikut ini adalah perbandingan antara sel prokariot dengan sel eukariot  (Prescott et all, 2004:96-97)
Karakteristik
Prokariot
Eukariot
Ukuran sel
umumnya 0,5-5 μm
10-100 μm
Intisel
Tidak terbungkus membrane inti sehingga tidak disebut nucleus tetapi nukleiod
Inti sejati yang terbungkus membrane inti dan memiliki nukleolus
Organel yang terbungkus membran
Tidak ada
Ada, seperti lisosom, kompleks golgi, mitokondria, reticulum endoplasma, dan kloroplas
Flagel
Tersusun atas 2 berkas protein
Lengkap, tersusun atas mikro tubulus rangkap
Glikokaliks
Ada, berupa kapsul atau lapisan lendir
Ada padasel yang tidak memiliki dinding sel
Dindingsel
Biasanya ada, tersusun atas peptidoglikan
Jika ada, struktur kimia sederhana
Vesikel gas
Ada
Tidak
Membransel
Tanpak karbohidrat dan biasanya tanpa sterol
Sterol dan karbohidrat ada sebagai reseptor
Sitoplasma
Tanpas istoskeleton atau aliran sitoplasmik
Ada sistoskeleton dan terjadi aliran sitoplasmik
Ribosom
Ukuran kecil (70s)
Ukuran besar (80s)
Kromosom (DNA)
Kromosom tunggal melingkar tanpa protein histon
Kromosom linear melipatdengan terikat protein histon
Pembelahan sel
Pembelahan biner
Mitosis
Rekombinasi seksual
Tanpa meiosis, hanya transfer fragmen DNA
Meiosis
Sensitivitas terhadap antibiotik
Sensitif
Tidaksensitif





BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN
a.       Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
b.      Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
c.       Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
d.      Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
e.       Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
f.       Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
g.      Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
h.      Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

BAKTERI YANG MERUGIKAN
a.       Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
b.      Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
c.       Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
d.      Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)











                    


















DAFTAR PUSTAKA

1.      D. Dwidjoeputro Prof. Dr. “DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI”, Penerbit Djambatan, 1981.
2.      Adam Syamsunir. “DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI UNTUK PERAWAT”, Penerbit Buku Kedokteran (EGC), 1992
4.      http://blog.uad.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar