PORTOFOLIO
DASAR-DASAR
BAKTERIOLOGI
Oleh:
TEGAR GALIE PREHATINI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN SUBARAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN TUBAN
Jl. Dr. wahidin Sudiro Husodo No. 2 Tuban
2011/2012
Istilah bakteri berasal
ari kata “bakterion” dari Bahasa Yunani yang berarti tongkat atau batang.
Istilah bakteri ini sekarang banyak di pakai untuk tiap mikroba yang bersel
satu. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat hidup di tempat
yang tersebar di seluruh dunia. Bakteri adalah mikroorganisme unicelluler
prokaryotik yang umumnya tidak berklorofil meskipun mempunyai dinding sel,
organisme ini bersifat kosmopolitan paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
hampir di semua tempat yaitu di makanan, di udara, air tanah, magma, batuan
maupun tubuh mahkluk hidup.
Dilihat dari peranannya
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Menguntungkan
karena membantu dalam proses pembuatan makanan dalam berbagai fermentasi, juga
pembuatan obat obatan, pembusukan sampah, dll. Merugikan karena dapat
menyebabkan penyakit karena patogen. Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa
pendekatan hafalan dari bakteri
Ketahui ciri bakteri itu secara
Performance , sifat kehidupannya dan peranannya
a. Harus diketahui
struktur performancenya bakteri baik morfologi maupun anatominya
b. Harus tahu bentuk
dan koloninya
c. Cara bergeraknya
, dan tipe jenis flagela yang ada di tubuhnya
d. Cara mendapatkan
makana
e. Cara respirasinya
f. Cara reproduksi
g. Dan peranannya
bagi kehidupan baik sisi negatif maupun positifnya
Morfologi bakteri diamati
dengan menggunakan mikroskop. Untuk mengukur sel bakteri digunakan ukuran
khusus yang disebut micrometer (1 mikron = 0,001 milimeter). Ukuran
bakteri yang biasa diamati di laboratorium berukuran antara 0,15 sampai 1,5 µ
lebar dan 1-5 µ panjang.
Bentuk dasar sel bakteri meliputi coccus (bulat), bacillus (batang), bentuk
bengkok atau spiral (vibrio atau spirillium). Bakteri berkembang biak dengan
cara membelah diri secara sederhana, setelah pembelahan sebagian bakteri
berkumpul namun ada juga yang memisahkan diri dan membentuk rantai atau
dua-dua.Berdasarkan hal itu maka dikenal adanya susunan/formasi bakteri yang
berbeda-beda. Perbedaan susunan tersebut dapat dijadikan salah satu alat identifikasi
genus atau spesies.
Susunan bakteri yang umum ditemui adalah
a.
diplokokus (kokus
berpasangan),
b.
streptokokus
(formasi rantai),
c.
stafilococus
(formasi bergelombol seperti buah anggur),
d.
tetrade (formasi
kelompok berjumlah 4),
e.
Sarcina (formasi
berkelompok berjumlah 8 menyerupai kubus).
Selain susunan bakteri, secara individu bakteri memiliki karakteristik yang
berbeda, misalnya bentuk bakteri batang umumnya memiliki struktur tambahan yang
disebut Flagela yang tidak dimiliki oleh bakteri bentuk kokus. Flagela terlihat
seperti benang yang seluruhnya tersusun dari protein, berfungsi dalam
pergerakan. Jenis bakteri tertentu mampu membentuk spora (endospora) untuk
mengatasi perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bakteri, dalam
lingkungan yang menguntungkan spora bergerminasi kembali menjadi sel vegetatif.
Spora bersifat tahan panas dan bahan kimia. Keberadaan spora ini dapat diamati
melalui pewarnaan spora.
Bakteriologi merupakan
ilmu tentang bakteri, meliputi morfologi bakteri, klasifikasi bakteri,
fisiologi bakteri. Khusus untuk bakteriologi klinis ruang lingkupnya hanya
sekitar cara identifikasi bakteri terutama bakteri penyebab penyakit pada
manusia, selain itu aplikasi bakteriologi klinik kini semakin luas meliputi
bakteriologi air (pemeriksaan kualitas air) , bakterologi udara (pemeriksaan
kualitas udara), bakteriologi makanan & minuman (pemeriksaan kualitas
makanan dan minuman).
Identifikasi mikroba
merupakan salah satu tugas yang lazim dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Diagnostik
laboratorium untuk suatu penyakit yang disebabkan bakteri harus dilakukan
dengan cepat dan tepat sehingga pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.
Mikroba memiliki ukuran
yang sangat kecil sehingga memerlukan alat pembesar yang disebut mikroskop
dalam mengamatinya.Identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi (bentuk,
susunan, ukuran), karakteristik koloni (bau, warna koloni, sifat koloni
terhadap media pertumbuhan, elevasi, bentuk pinggiran koloni) dan sifat
biokimia (kemampuan bakteri yang berhubungan dengan fisiologinya), uji
serologi.Kegiatan identifikasi dilakukan setelah kegiatan isolasi bakteri
selesai, sehingga tehnik dalam melakukan isolasi perlu dikuasai oleh seorang
petugas laboratorium klinik.
Mikroorganisme yang akan
diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila biakan yang
akan diidentifikasi ini tercemar, perlu dilakukan pemurnian. Biasanya pemurnian
dilakukan dengan cara menggores suspensi mikroba yang akan diisolasi pada
lempengan agar sebagai media pertumbuhannya. Setelah diperoleh koloni terpisah,
dibuat pewarnaan gram dari beberapa koloni untuk melihat kemurnian
biakan.setelah diperoleh biakan murni, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan
serangkaian uji biokimia untuk memperoleh ciri biokimia dari bakteri uji.
Setiap uji yang dilakukan harus menggunakan control untuk mengetahui apakah
media serta reagens yang digunakan memenuhi persyaratan. Selain itu kontrol
digunakan juga untuk melihat bahwa teknik yang digunakan benar dan tepat.Untuk
mengetahui bahwa media yang digunakan bekerja dengan baik, dapat digunakan
biakan mikroba yang memberikan hasil positif dan negatif. Uji yang digunakan
dalam identifikasi bakteri tidaklah sama untuk setiap kelompok.
Berdasarkan penjelasan
sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu hal penting dalam identifikasi
bakteri adalah mengenal morfologi bakteri tersebut, teknik membuat sediaan
untuk pemeriksaan mikroskopis serta mengetahui prinsip dasar beberapa teknik
pewarnaan.
STRUKTUR TUBUH
BAKTERI
Bakteri bersel tunggal,meskpiun dapat berpasang-pasangan dan tiap sel
hihup sendiri-sendiri. Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding
tegas, akan tetapi inti sel tidak jelas Nampak.
Struktur bakteri terbagi menjadi dua
yaitu:
1. Struktur dasar
(dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan
(dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus,
fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel
bakteri
1. Dinding sel
Tersusun dari
peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan
membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
Dengan adanya dinding sel
ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk
melindungi sel. Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung
di dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif
dan gram negatif.
Jika bakteri diwarnai
dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu
tergolong bakteri gram positif. Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina
namun tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu
digolongkan ke dalam bakteri gram negatif.
Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.
Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.
Bakteri gram-positif
dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan. Semua bakteri
gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil
glukosamin
2. Dinding sel
beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan
pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan.
3. Asam teikoat ini
berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat
gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan
warna ungu. Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 %
peptidoglikan, Diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun
dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna gram
menghasilkan warna merah.
Di sebelah luar dinding
sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri
patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari antibodi
yang dihasilkan selinang. Kapsul juga berfungsi untuk melindungi sel dari
kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan
glikogen yaitu glikoprotein.
4. Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid
dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya
zat ke dalam sel.Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein
Lipoprotein.
Jadi membran selnya sama seperti
halnya membran sel organisme yang lain.
sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.
sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.
5. Lembar
fotosintetik
Khusus pada bakteri
berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah sitoplasma. Membran
yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik
(tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada
bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan
demikian.
6. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan
sel, merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik. Sitoplasma adalah cairan
yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan). Sitoplasma tersusun
atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat,
lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma merupakan
tempat berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.
7. DNA
Asam deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti, merupakan materi genetic
bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung
yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA
tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol
sintesis protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini
dikenal pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam
sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti.
Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.
8. Plasmid
Selain memiliki DNA
kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga
sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini
dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom.
Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen.
Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk
kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20
plasmid.
9. Ribosom adalah
organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.sebagai
tempat sintesis protein. Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam
sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir
kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Di
dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau kira-kira ¼
masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang
penting bagi bakteri.
10. Granula
penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
11. Mesosom terbentuk
dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai
pengganti mitochondria. Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel
kearah dalam atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna untuk
menyediakan energi atau pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut
mesosom.
Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
12. Kapsul atau
lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Kapsul
atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel
bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena merupakan pelindung dan sebagai
penyimpan cadangan makanan. Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat
berfungsi meningkat kan kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau
dengan kata lain meningkatkan daya virulensi.
13. Flagelum atau bulu cambuk adalah
struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
14. Pilus dan fimbria
adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel,
pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih
kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fungsi pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama
perkawinann dan untuk membantu melekatkan diri pada jaringan hewan atau
tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
15. Fimbria adalah
struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
16. Klorosom adalah
struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat
pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
17. Vakuola gas
terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
18. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa
jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma,
materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein
dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu
tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan
tumbuh menjadi sel bakteri baru.Bakteri ada yang dapat membentuk endospora,
pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh
proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah
membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.
CIRI-CIRI BAKTERI
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
a. Organisme
multiselluler
b. Prokariot (tidak
memiliki membran inti sel )
c. Umumnya tidak
memiliki klorofil
d. Memiliki ukuran
tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran
rata-rata 1 s/d 5 mikron.
e. Memiliki bentuk
tubuh yang beraneka ragam
f. Hidup bebas atau
parasit.
g. Yang hidup di
lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan
h. Yang hidupnya
kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
BENTUK BAKTERI
Bentuk dasar bakteri terdiri atas
bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat
bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk
bakteri :
1. Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat
Bentuk Bakteri kokus
a. Monokokus, yaitu
berupa sel bakteri kokus tunggal. Misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab
penyakit kencing nanah.
b. Diplokokus, yaitu
dua sel bakteri kokus berdempetan. Misalnya Diplococcus pneumonia, penyebab
penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
c. Tetrakokus, yaitu
empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina, yaitu
delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e. Streptokokus yaitu
lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Misalnya
Streptococcus pyrogenes, penyebab demam jengkering dan sakit tenggorokan, dan
Streptococcus thermophilus, untuk membuat yoghurt.
f. Stapilokokus yaitu
lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang
Bentuk
bakteri Basil:
a. Monobasil, yaitu berupa
sel bakteri basil tunggal.
Misalnya Salmonella thypi,
E. coli, dan Lactobacillius.
b. Diplobasil, yaitu
berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c. Streptobasil, yaitu
beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Misalnya Azotobacter
dan Bacillus anthracis.
3. Bakteri Spirilia :
Bakteri dengan bentuk dasar spiral
Bentuk
Bakteri Spiral:
a. Spiral yaitu bentuk
sel bergelombang. Misalnya Spirillum.
b. Spiroseta yaitu
bentuk sel seperti sekrup.
c. Vibrio yaitu bentuk
sel seperti tanda baca koma. Misalnya Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.
UKURAN BAKTERI
Ukuran
rata-rata bakteri berdiameter 1,25µm.
a. Bentuk basil : lebar 0,3-1µ, panjang 1,5-4, kadang-kadang
sampai 8µ.
b. Bentuk coccus : ukuran tengahnya rata-rata 1µ.
c. Bentuk spiral : lebar 0,5µ-1µ, panjang 2-5, kadang-kadang
sampai 10µ.
d. Bentuk vibrio : lebar 0,5µ panjang sampai 3µ.
e. Bentuk
spirochete: lebar 0,2-0,7µ, panjang 5-10µ.
SUSUNAN KIMIA BAKTERI
Susunan
kimia bakteri terdiri dari:
a. 85% air
b. Zat hidrat arang
c. Protein
d. Lemak
e. Garam-garaman:
Na, K, Ca, Mg, Fe, Zn, P, dan sebagainya
f. Enzim atau fermen
g. Vitamin.
ALAT GERAK BAKTERI
Alat gerak pada bakteri berupa
flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju
kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan
bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang
berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:
a. Monotrik : bila
hanya berjumlah satu
b. Lofotrik : bila
banyak flagellum disatu sisi
c. Amfitrik : bila
banyak flagellum dikedua ujung
d. Peritrik : bila
tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Untuk penghafalan : MiLiAmPer ( Mono-Lopo-Ampi-Peri)
REPRODUKSI BAKTERI
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi
bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.
Pertukaran materi genetik
disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi
adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b. Transduksi adalah
pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
c. Konjugasi adalah
pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel
dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan.
Umumnya terjadi pada
bakteri gram negatif.
Bakteri heterotrof adalah
bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan
tergantung dari mahluk lain. Contohnya bakteri saprofit dan bakteri parasit.
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya.
Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan
zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut
sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan
menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral. Di dalam lingkungan
bekteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi
tumbuhan. Jika Anda memperhatikan lingkungan tempat pembuangan sampah, sering
terlihat adanya makanan yang membusuk. Itu disebabkan oleh bakteri pembusuk.
Sedangkan dalam usus manusia terdapat juga bakteri yang hidup secara saprofit
(menguraikan serat-serat pada makanan) dan menguntungkan adalah bakteri
Escherichia coli. Apakah yang akan terjadi pada pencernaan kita seandainya
bakteri ini tidak ada? Tentu saja kita akan sulit untuk membuang air besar.
a. Bakteri Autotrof
bakteri yang dapat
menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi
yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan)
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
b. Bakteri
Fotoautotrof
Bakteri fotoautrotof yaitu
bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik
menjadi zat organik melalui proses fotosintesis.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
c. Bakteri
kemoautotrof.
Bakteri kemoautrotof
adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat
terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter
PERBEDAAN SEL EUKARIOT DAN PROKARIOT
SEL PROKARIOT
a. Sel prokariot
adalah sel tanpa membrane inti, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
b. Sel prokariotik berukuran
1-10µm.
c. Memiliki materi
genetic berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti.
d. DNA prokariotik
berbentuk sirkuler atau disebu tnukleoid. Di luar nukleoid terdapat juga DNA
sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid.
e. Sebagian besar
memiliki dinding sel.
f. Aktivitas sel
terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma
Contoh : Cyano bacteria
dan sel bakteri
SEL EUKARIOT
a. Sel eukariot
adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan antara inti
sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
b. Sel eukariotik
berukuran 10-100µm
c. Memiliki materi
genetic berupa DNA yang dibungkus membrane inti
d. Memiliki
protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
e. Memiliki sejumlah
organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik
f. Contoh :sel hewan
dan sel tumbuhan
Struktur sel eukariot berbeda dengan prokariot. Ukuran sel eukariot
lebih besar dan memiliki struktur yang lebih kompleks dari pada prokariot. Sel
prokariot dan eukariot memiliki perbedaan utama yaitu keberadaan membrane inti
sel. Inti sel pada prokariot tidak diselubungi oleh membrane inti, inti sel nya
terkumpul di tengah sel. Berikut ini adalah perbandingan antara sel prokariot
dengan sel eukariot (Prescott et all,
2004:96-97)
Karakteristik
|
Prokariot
|
Eukariot
|
Ukuran sel
|
umumnya 0,5-5 μm
|
10-100 μm
|
Intisel
|
Tidak terbungkus membrane inti
sehingga tidak disebut nucleus tetapi nukleiod
|
Inti sejati yang terbungkus membrane
inti dan memiliki nukleolus
|
Organel yang terbungkus membran
|
Tidak ada
|
Ada, seperti lisosom, kompleks golgi,
mitokondria, reticulum endoplasma, dan kloroplas
|
Flagel
|
Tersusun atas 2 berkas protein
|
Lengkap, tersusun atas mikro tubulus
rangkap
|
Glikokaliks
|
Ada, berupa kapsul atau lapisan
lendir
|
Ada padasel yang tidak memiliki
dinding sel
|
Dindingsel
|
Biasanya ada, tersusun atas
peptidoglikan
|
Jika ada, struktur kimia sederhana
|
Vesikel gas
|
Ada
|
Tidak
|
Membransel
|
Tanpak karbohidrat dan biasanya
tanpa sterol
|
Sterol dan karbohidrat ada sebagai
reseptor
|
Sitoplasma
|
Tanpas istoskeleton atau aliran
sitoplasmik
|
Ada sistoskeleton dan terjadi aliran
sitoplasmik
|
Ribosom
|
Ukuran kecil (70s)
|
Ukuran besar (80s)
|
Kromosom (DNA)
|
Kromosom tunggal melingkar tanpa
protein histon
|
Kromosom linear melipatdengan
terikat protein histon
|
Pembelahan sel
|
Pembelahan biner
|
Mitosis
|
Rekombinasi seksual
|
Tanpa meiosis, hanya transfer
fragmen DNA
|
Meiosis
|
Sensitivitas terhadap antibiotik
|
Sensitif
|
Tidaksensitif
|
BAKTERI YANG
MENGUNTUNGKAN
a. Pembusukan
(penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
b. Pembuatan makanan
dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam
cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter
xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
c. Berperan dalam
siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.
d. Penyubur tanah
contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam
proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
e. Penghasil
antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil
antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
f. Pembuatan zat
kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
g. Berperan dalam
proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
h. Penelitian
rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh
bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
BAKTERI YANG
MERUGIKAN
a. Pembusukan
makanan contohnya Clostridium botulinum
b. Penyebab penyakit
pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit
TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium
tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae
(penyebab penyakit lepra )
c. Penyebab penyakit
pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada
sapi )
d. Penyebab penyakit
pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab
penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium
tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
DAFTAR PUSTAKA
1.
D. Dwidjoeputro Prof. Dr.
“DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI”, Penerbit Djambatan, 1981.
2.
Adam Syamsunir. “DASAR-DASAR
MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI UNTUK PERAWAT”, Penerbit Buku Kedokteran (EGC), 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar