Mengubah diri menjadi lebih baik tentunya sudah menjadi sebuah keharusan sikap yang dimiliki oleh setiap manusia. Keharusan ini bukanlah untuk orang lain, melainkan untuk diri manusia yang berubah itu sendiri. Manfaatnya akan terasa oleh diri sendiri. Karena sekali lagi sering kali kita mendengar ada pepatah yang berbunyi : "Apa yang kita tanam, itulah yang kita panen".
Hal
yang dirubah cuman itu-itu aja, cuman caranya yang berpuluh-puluh jenis cara
dicoba untuk berubah yang gagal.
- Merubah kebiasaan untuk tidak tidur setelah shalat shubuh, dari SMU sampai Kuliah seringnya gagal.
- Membiasakan diri shalat tepat waktu, ketika di SMU sukses tapi Kuliah sering kelewatan.
- Seminggu sekali olahraga, ketika menganggur saja saya sukses
- Setiap hari mengaji, ketika SMU dan kuliah jarang banget ngaji -_-’
- Puasa senin kamis, ketika masih berguru di pendidikan formal -> bablas
- Membiasakan mengucapkan terima kasih kepada orang yang berbuat baik sekecil apa pun, seringnya kelupaan. Gak tahu diri -_-’
- Membiasakan baca buku seminggu sekali -> ini sukses, karena saya suka membaca
- dan lain sebagainya.
Sesuatu
hal yang melunturkan semangat sebenarnya ketika kita menemukan diri kembali
gagal dalam menerapkan kebiasaan baru tersebut. Saya jadi teringat lagu dangdut yang
berkaitan dengan jatuh bangun :
Jatuh bangun aku mengejarmu
Namun dirimu tak mahu mengerti
Ku bawakan segenggam cinta
namun kau meminta diriku
membawakan bulan ke pangkuan mu
Namun dirimu tak mahu mengerti
Ku bawakan segenggam cinta
namun kau meminta diriku
membawakan bulan ke pangkuan mu
Jatuh bangun aku mencintaimu
Namun dirimu tak mahu mengerti
Ku tawarkan segelas air
Namun kau meminta lautan
Tak sanggup diriku sungguh tak sanggup
Namun dirimu tak mahu mengerti
Ku tawarkan segelas air
Namun kau meminta lautan
Tak sanggup diriku sungguh tak sanggup
sudah tahukah di dlm dadaku
Sengaja kau siram dgn air garam
Kejamnya sikap mu
Membakar hatiku
Sehingga cintaku berubah haluan
Sengaja kau siram dgn air garam
Kejamnya sikap mu
Membakar hatiku
Sehingga cintaku berubah haluan
Percuma saja berlayar
Kalau kau takut gelombang
Percuma saja bercinta
Kalau kau takut sengsara
Kalau kau takut gelombang
Percuma saja bercinta
Kalau kau takut sengsara
Agak sedikit berlebihan sebenarnya
saya menuliskan lirik lagu di atas. Namun ada makna yang identik yang ingin
saya sampaikan lewat lirik tersebut. Yaitu perjuangan.
Kembali lagi ke topik, dari sekian
puluh kali jatuh bangun itu pula pada akhirnya saya menemukan secercah hikmah
mengenai cara sederhana untuk merubah diri. Dan saya menuliskan hal ini untuk
berbagi dengan teman-teman semua.
Beberapa poin yang perlu
diperhatikan ketika kita ingin merubah diri :
1.
Cukup hanya satu target,
Salah
satu kesalahan saya di dalam merubah diri ketika itu adalah terlalu banyaknya
poin target yang ingin saya rubah. Karena banyaknya target akan membuat kita
menjadi tidak fokus. Begitu ingat satu target, target yang lain kelupaan. Jadi
usahakan tetapkan saja dulu satu target. Begitu sudah terbiasa, baru pilih 1
target lainnya.
2.
Beri jangka waktu dan tahapan,
Ketika
kebiasaan yang kita rubah itu berkaitan dengan frekwensi, targetkan perubahan
sempurna (sesuai target maksudnya) maksimal (contohnya) 6 bulan. Misal
kebiasaan tersebut adalah sedekah tiap hari. Lalu kita beri tahapan. Satu bulan
pertama, target sedekah sekali. Sebulan kemudian, 2 minggu 1 kali. Dan
seterusnya hingga terbiasa dilakukan setiap hari.
3.
Disiplin dan fokus,
Kedua
hal ini adalah hal yang saling berkaitan dan menguatkan. Cuman sayang orang
biasanya tidak suka mendengar kata Disiplin. Dan orang secara tidak sadar mudah
terpengaruh sehingga akhirnya menjadi tidak fokus. Sepengetahuan saya, ada
definisi generik yang salah di dalam benak semua orang mengenai disiplin. Yaitu
disiplin adalah salah satu sikap yang ada pada diri kita. Sehingga sering orang
mengeluh bahwa dia bukanlah orang yang disiplin/ tidak punya kedisiplinan.
Padahal definisi yang benar mengenai disiplin adalah sebuah alat. Alat berarti
sesuatu yang berada di luar tubuh kita. Dengan kata lain jika kita berdisiplin,
artinya kita menggunakan sebuah alat yang bernama disiplin. Sehingga alasan
berat untuk berdisiplin sebenarnya dapat diatasi dengan hanya melihat kembali
definisi sesungguhnya dari kata disiplin. Selain itu, fokus adalah faktor lain
yang sering membuat kita gagal dalam merubah kebiasaan. Padahal arti sederhana
dari fokus adalah mengingat kembali tujuan kita. Jadi semakin sering kita
mengingat tujuan kita, akan dengan mudah kita bisa fokus.
4.
Semangat juang,
Biasanya
dalam merubah diri, kita seringnya semangat di awal-awal saja, tapi setelah
beberapa saat semangat kita sering turun lagi. Ada orang yang bilang, mood saya
lagi gak bagus. Tapi di luar pada itu, itu hanyalah sebuah alasan. Dan
beralasan hanyalah memperjelas kesalahan atau kekurangan kita saja. Lalu apa
yang mesti kita lakukan ketika kita berada di palung laut yang paling dalam?
Just DO IT! Bergerak saja! Lakukan! Jangan banyak alasan! Tempa diri! Disiplin!
Itu biasanya yang saya lakukan kepada diri saya. Saya mengompori diri saya
dengan berkata-kata seperti itu.Walhasil, biasanya rasa malas atau berat hati
itu hilang dalam hitungan detik setelah saya memulai menggerakkan tubuh saya
untuk melakukan kebiasaan baru saya. Kalau Muhammad saw. dulu pernah bersabda :
"Sesungguhnya sabar itu hanya pada benturan pertama saja." Ini mirip
banget dengan rasa malas/ berat hati. Sifat-sifat jelek itu hanya mengganggu di
awal-awal saja, sesudah kita mengalahkan sifat itu, yang kita rasakan adalah
nikmat dan syukur karena kita bisa berhasil.
5.
Hukuman,
Beri
hukuman kepada diri kita sendiri, begitu mendapati diri kita tidak dapat
memenuhi target. Misalkan, sedekah sebesar Rp. 50.000,- saat itu juga per
setiap kesalahan. Hal ini akan membuat kita lebih termotivasi untuk menjaga
konsistensi.
6.
Ajak teman kita,
Jika
kita belum pernah merasakan manfaat punyanya teman, berarti saatnya kita
memanfaatkannya. Ajak kerjasama teman kita, beritahu mereka komitmen kita untuk
berubah. Kasih tahu kalau kita tidak berubah, tagih kita hukuman yang kita
telah tetapkan. Hal ini jauh bermanfaat, karena biasanya teman lebih ‘tega’
daripada diri kita sendiri. Tapi ini untuk kebaikan diri kita.
7.
Beri reward diri kita,
Beri
reward diri kita apabila target telah tercapai. Ini penting, karena akan
melengkapi rasa nikmat atas perjuangan yang telah kita lakukan untuk
memperbaiki diri kita. Dan bisa menambah energi baru untuk memenuhi
target lain.
target lain.
Itulah beberapa ide sederhana untuk
mengubah diri kita menjadi lebih baik. Satu hal yang perlu ditekankan adalah
apabila kita telah memenuhi target tersebut, kita telah terbiasa dengan
kebiasaan baru tersebut, bukan berarti godaan untuk tidak melakukannya tidak
ada lagi. Tetep kita harus pertahankan kebiasaan baru tersebut, hingga melekat
dengan baik di dalam diri kita, lebih jauh lagi di dalam sanubari hati kita.
Sehingga jika kita tidak melakukan kebiasaan kita tersebut, kita akan rindu
untuk melakukannya.
Intinya konsep perubahan adalah berubahlah sedikit saja, tapi konsisten. Analoginya, jika kita mengubah arah jalan kita sebesar 1 derajat saja saat ini, dan kita konsisten berjalan dengan arah perubahan 1 derajat tersebut, perhatikanlah semakin lama semakin besar perbedaan yang telah kita buat. insyaAllah.
Semoga bermanfaat. Bagaimana menurut Anda?
Intinya konsep perubahan adalah berubahlah sedikit saja, tapi konsisten. Analoginya, jika kita mengubah arah jalan kita sebesar 1 derajat saja saat ini, dan kita konsisten berjalan dengan arah perubahan 1 derajat tersebut, perhatikanlah semakin lama semakin besar perbedaan yang telah kita buat. insyaAllah.
Semoga bermanfaat. Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar